Senin, 28 November 2011

Surat Kecil Untuk Tuhan ....

 Film yang diangkat dari sebuah novel kisah nyata dengan judul "Surat Kecil Untuk Tuhan", kembali mengingatkan saya pada seorang sahabat yang telah kembali ke pangkuan Yang Maha Kuasa pada 18 Oktober 2009. Cerita ini untuk semua sahabat. Sebuah kisah true story yang sangat menginspirasi dan sangat menyentuh ini memberikan kita banyak pelajaran arti kehidupan.
Kisah nyata seorang gadis cilik bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke ini menggerakkan hati seorang penulis – Agnes Davonar – untuk mengangkat kisahnya ke dalam sebuah novel yang berjudul Surat Kecil untuk Tuhan.
Keke berusia 13 tahun dan hidupnya tampak sempurna, disayang oleh orang tua dan dua orang kakak lelakinya dalam kondisi keuangan keluarga yang berkecukupan, serta memiliki enam sahabat dekat yang kompak dan kekasih bernama Andy (Esa Sigit).
Namun ternyata berita sedih harus diterima Keke, ternyata ia mengidap penyakit yang disebut Rhabdomyosarcoma (kanker jaringan lunak) dan sudah berada di stadium 3. Keke adalah pasien pertama di Indonesia dan dokter menyatakan bahwa usianya tinggal beberapa bulan lagi. Tapi ayah Keke tak menyerah, Keke pun harus menjalani tindakan kemotrapi hampir selama setahun yang membuat rambut Keke rontok, kulit kering dan ia sering merasa perutnya mual. Keke tampak buruk sekali, kecantikannya hilang. Keke sering mimisan, sulit bernapas dan matanya memerah lalu berair dan lama kelamaan ada benjolan yang semakin hari semakin besar di bawah kelopak mata bagian kiri. Walau begitu, ia tetap ingin ikut ujian sekolah. Bu Megawati sampai memberinya peringkat sebagai ‘Siswi Teladan’.
Ketabahan dan kesebaran Keke mendapat hadiahnya, karena dokter akhirnya menyatakan Keke sembuh dan dapat beraktivitas seperti biasa.  Namun entah mengapa, kanker kembali menyerang lebih parah setahun berikutny. Keke tahu ia makin lemah, tapi Keke tak ingin tampak kalah, dan ia berusaha selalu tegar dan gigih melawan penyakitnya demi keluarga yang dicintainya dan sahabat-sahabatnya yang setia.
Awalnya novel tersebut bisa dibaca gratis di internet dan telah dibaca oleh 350.000 pengunjung web, maka dicetaklah buku ini dan terjual laris lebih dari 30.000 eksemplar. Buku ini pun telah diterjemahkan dalam bahasa lain dan juga terkenal di Taiwan. Hidup dan perjuangan Keke melawan kanker pun pernah dibahas dalam acara televisi Kick Andy. Jangan lupa bawa tissue atau sapu tangan saat nonton film ini yah!
Produser : Sarjono Sutrisno
Produksi : Skylar Pictures
Durasi : 100 menit
Pemain : Alex Komang, Dinda Hauw, Esa Sigit, Ranty Purnamasari, Dwi Andika, Egi John Foreisythe
Sutradara : Harris Nizam
Penulis : Beby Hasibuan


Film yang mulai tayang pada 7 Juli 2011 ini menceritakan suatu pejuangan melawan sakit dan semangat yang kuat untuk mencapai impian seorang gadis remaja penderita kanker Rabdomiosarkoma atau kanker jaringan lunak bernama
Gita Sesa Wanda Cantika. Kanker ganas tersebut menyerang bagian wajah dari gadis remaja yang lahir pada 15 Juli 1991.

Saat masih berumur 13 tahun, dokter mengatakan kepada ayah gadis yang kerap disapa Keke, bahwa umur anaknya hanya dapat bertahan 5 hari lagi jika tidak segera melakukan operasi. Sungguh suatu pernyataan yang membuat hati sang Ayah mendapatkan tekanan yang sangat berat. Oleh karena itu, pihak keluarga merahasiakan kanker tersebut pada Keke. Walau akhirnya ia tahu ia terserang kanker ganas, ia pasrah dan tidak marah pada siapapun yang merahasiakan penyakit maut itu padanya.


Karena kebesaran Tuhan, Keke akhirnya berhasil sembuh dari kanker tersebut. Keberhasilan dokter Indonesia menyembuhkan kasus kanker yang baru pertama kali terjadi pada putri Indonesia ini menjadi prestasi yang membanggakan sekaligus membuat semua Dokter di Dunia bertanya-tanya.

Namun, kanker tersebut kembali menyerangnya. Dalam film-nya, Keke mengalami kelumpuhan dan kebotakan. Dokter menyerah terhadap kankernya. Keke menyadari bahwa napasnya tidak panjang lagi. Dia tetap bersyukur dan menuliskan sebuah surat kecil untuk Tuhan :
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali..
Aku tidak ingin ada tangisan di dunia ini.
Tuhan ..
Andai aku bisa kembali
Aku tidak ingin ada hal yang sama terjadi padaku, terjadi pada siapapun

Keke menghembuskan napas terakhirnya pada 25 desember 2006 tepat setelah ia menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri terakhir bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya, namun kisahnya menjadi abadi. Ribuan air mata berjatuhan ketika biografi pertamanya dikeluarkan secara online. Pesan Keke terhadap dunia berhasil menyadarkan bahwa segala cobaan yang diberikan Tuhan adalah sebuah keharusan yang harus dijalankan dengan rasa syukur dan beriman. Perjalanan waktu, biografi Keke pun dipasarkan secara luas dan kini telah dikemas dalam bentuk film layar lebar dengan judul yang sama "Surat Kecil Untuk Tuhan".

Pada akhir film ini, Keke menyampaikan satu permintaan terakhirnya, agar hubungan dalam keluarganya bisa bersatu lagi. Semangatnya untuk tetap menjadi yang terbaik tak sedikitpun melemah. Seperti bintang Sirius yang tetap bersinar terang walau langit tertutup awan

Dari film tersebut, kita akan menemukan banyak arti kehidupan yang dapat kita jadikan motivasi dan inspirasi dalam menjalani hidup yang tidak mudah ini. Setiap orang pasti akan mendapatkan cobaan, jangan pernah menyerah pada tantangan yang anda hadapi. Kita yang merasa normal, belum tentu bisa meraih cita-cita dengan mudah.




Saya bukan bermaksud untuk promo, tapi sebaiknya anda menonton film ini sebelum anda mengeluh pada kesulitan hidup yang anda hadapi. Semoga kita akan semakin sadar akan kebesaran Tuhan.

Postingan ini sekaligus sebagai ucapan Selamat ulang Tahun dari saya untuk remaja yang sangat menginspirasi ini.
"Selamat Ulang Tahun Keke, semoga tidak ada lagi tangisan di dunia ini".


[org pintar pasti punya komentar, so jgn malu untuk berkomentar, saran dan kritik]

CERITA NYATA – HADIAH CINTA YG TAK TERNILAI (TRUE LOVE STORY)


“Bisa saya melihat bayi saya?” pinta seorang ibu yang baru melahirkan penuh kebahagiaan. Ketika gendongan itu berpindah ke tangannya dan ia membuka selimut yang membungkus wajah bayi lelaki yang mungil itu, ibu itu menahan nafasnya. Dokter yang menungguinya segera berbalik memandang ke arah luar jendela rumah sakit. Bayi itu dilahirkan tanpa kedua belah telinga! Waktu membuktikan bahwa pendengaran bayiyang kini telah tumbuh menjadi seorang anak itu bekerja dengan sempurna. Hanya penampilannya saja yang tampak aneh dan buruk.download
Suatu hari anak lelaki itu bergegas pulang ke rumah dan membenamkan wajahnya di pelukan sang ibu yang menangis. Ia tahu hidup anak lelakinya penuh dengan kekecewaan dan tragedi. Anak lelaki itu terisak-isak berkata, “Seorang anak laki-laki besar mengejekku. Katanya, aku ini makhluk aneh.”
Anak lelaki itu tumbuh dewasa. Ia cukup tampan dengan cacatnya. Ia pun disukai teman-teman sekolahnya. Ia juga mengembangkan bakatnya di bidang musik dan menulis. Ia ingin sekali menjadi ketua kelas. Ibunya mengingatkan, “Bukankah nantinya kau akan bergaul dengan remaja-remaja lain?” Namun dalam hati ibu merasa kasihan padanya.
Suatu hari ayah anak lelaki itu bertemu dengan seorang dokter yang bisa mencangkokkan telinga untuknya. “Saya percaya saya bisa memindahkan sepasang telinga untuknya. Tetapi harus ada seseorang yang bersedia mendonorkan telinganya,” kata dokter. Kemudian, orangtua anak lelaki itu mulai mencari siapa yang mau mengorbankan telinga dan mendonorkannya pada mereka. Beberapa bulan sudah berlalu. Dan tibalah saatnya mereka memanggil anak lelakinya, “Nak, seseorangyang tak ingin dikenal telah bersedia mendonorkan telinganya padamu. Kami harus segera mengirimmu ke rumah sakit untuk dilakukan operasi. Namun, semua ini sangatlah rahasia,” kata sang ayah.Operasi berjalan dengan sukses. Seorang lelaki baru pun lahirlah. Bakat musiknya yang hebat itu berubah menjadi kejeniusan. Ia pun menerima banyak penghargaan darisekolahnya. Beberapa waktu kemudian ia pun menikah dan bekerja sebagai seorang diplomat. Ia menemui ayahnya, “Yah, aku harus mengetahui siapayang telah bersedia mengorbankan ini semua padaku. Ia telah berbuat sesuatu yang besar namun aku sama sekali belum membalas kebaikannya.” Ayahnya menjawab, “Ayah yakin kau takkan bisa membalas kebaikan hati orang yang telah memberikan telinga itu.” Setelah terdiam sesaat ayahnya melanjutkan, “Sesuai dengan perjanjian, belum saatnya bagimu untuk mengetahui semua rahasia ini.”
Tahun berganti tahun. Kedua orangtua lelaki itu tetap menyimpan rahasia. Hingga suatu hari tibalah saat yang menyedihkan bagi keluarga itu. Di hari itu ayah dan anak lelaki itu berdiri di tepi peti jenazah ibunya yang baru saja meninggal. Dengan perlahan dan lembut, sang ayah membelai rambut jenazah ibu yang terbujur kaku itu, lalu menyibaknya sehingga tampaklah… bahwa sang ibu tidak memiliki telinga. “Ibumu pernah berkata bahwa ia senang sekalibisa memanjangkan rambutnya,” bisik sang ayah. “Dan tak seorang pun menyadari bahwa ia telah kehilangan sedikit kecantikannya bukan?”
Kecantikan yang sejati tidak terletak pada penampilan tubuh namun di dalam hati. Harta karun yang hakiki tidak terletak pada apa yang bisa terlihat, namun pada apa yang tidak dapat terlihat. Cinta yang sejati tidak terletak pada apa yang telah dikerjakan dan diketahui, namun pada apa yang telah dikerjakan namun tidak diketahui.
Betapa kesehatan sangat berharga. Karena dengan sehat, kita bisa beribadah, kita bisa bersosialisasi, kita bisa menjalankan aktifitas, kita bisa menjalankan hobbi dan kita bisa bekerja.. jauh lebih baik ketimbang jika kita sedang sakit

Sinopsis Cerita Harry Potter...,.,.,.,.

Bagian Pertama

Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.
Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.
Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry,terbunuh oleh kutukan pembunuh George Weasley kehilangan sebelah telinganya Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri
Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.
Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron,buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione ,dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu.
Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley. Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry.
Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore,ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge .
Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge . Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat.
Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric’s Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.
Di Godric’s Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan Di Godric’s Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore. Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena “Bagshot” itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.
Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin Horcrux Voldemort. Kalung itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.
Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood , ayah Luna Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya – tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone), dan Jubah Gaib yang tidak lekang oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows , untuk mengalahkan Voldemort.
Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.
Di Indonesia film Harry Potter bagian pertama ini disiarkan di bioskop pada tanggal 19 November 2010.

Bagian Kedua

Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Elder Wand dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Ia berusaha untuk mencegah Voldemort mengambilnya dari makam Dumbledore. Dibantu Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank Gingrott’s. Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri dan mencuri pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berhasil melarikan diri, tetapi Voldemort menyadari bahwa mereka mencari Horcrux-Horcrux-nya.
Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya. Voldemort telah mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara ceroboh, Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts. Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom. Setelah menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota Ravenclaw tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan benda itu dihancurkan.
Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk mentransfer kekuatan Elder Wand kepada dirinya sendiri. Dalam sekaratnya, Snape memberikan memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape berada di sisi Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh dirinya jika situasinya mengharuskan demikian karena bagaimanapun juga hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Tapi alih-alih membunuh Harry, kutukan itu malah menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya. Pada akhirnya, setelah Nagini dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah mencoba menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kadavra terhadap Harry. Kutukan itu berbalik menyerang Voldemort sendiri oleh Elder Wand.
Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily. Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasiun kereta api King’s Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.

Cinta Itu Bukan Bola .....

Seluruh rasa antusias itu seakan luruh. Semangatku untuk mendengar cerita Laras, hilang begitu saja. Kebahagiaan yang tadi sempat mengisi relung hatiku, tercabut secara paksa.

Di sebuah kamar kost-an, aku duduk di atas tempat tidur. Tangan kananku memegang sebatang cokelat. Di tangan kiriku, aku memainkan sebuah permainan, di handphone kesayanganku.

“Tari, perasaan dari tadi pagi lo makan cokelat terus. Apa enggak takut gemuk?” tanya Wery, sambil berbaring di tempat tidur yang terletak di samping kanan tempat tidurku.

“Iya, gue heran deh sama Lestari. Padahal kalau makan cokelat enggak tanggung-tanggung. Sekali makan bisa habis dua batang. Tapi kenapa badan lo enggak gemuk sih?” Hanny yang dari tadi sibuk ber-SMS-an dengan Deni, pacarnya, ikut melibatkan diri dalam obrolan kami.

“Jangan-jangan lo muntahin lagi, ya?” timpa Wery, sebelum sempat aku menjawab pertanyaan dari mereka.

“Wah, jangan-jangan iya, nih. Lo bulemia ya?”


“Bulemia? Yang benar tuh, bulimia. Bukan bulemia. Makanya kalau punya kamus kedokteran itu dibuka-buka. Jangan disimpan aja,” ledek Wery, sambil tertawa terbahak-bahak.

Kami pun kemudian tertawa.

Begitulah suasana di kost-an bila malam tiba. Selalu ramai dengan canda tawa. Kata-kata yang Hanny dan Wery lontarkan, terkadang memang dalam. Tapi memang begitulah mereka. Ceplas-ceplos.

Untuk menanggapi mereka yang seperti itu, aku harus menganggap bahwa kata-kata yang mereka lontarkan itu tidak serius. Mereka hanya bercanda. Kalau aku mengganggap serius kata-kata mereka. Dijamin, aku enggak akan betah tinggal di kost-an.

“Eh, tapi benar enggak sih, kalau lo bulimia?” Henny masih penasaran.

“Ya, enggak lah. Ngapain juga gue harus muntahin makanan yang sudah gue makan. Kalau gue ngelakuin itu, bisa-bisa, dinding perut, usus, ginjal, gigi, semuanya rusak. Dan yang lebih parah, gue bisa meninggal karena kekurangan gizi. Mending gue meninggal karena dicium Fikri, dari pada gue meninggal karena kekurangan gizi,” aku yang sejak tadi bergeming, akhirnya menanggapi kata-kata mereka.

“Cieee... yang tadi pagi baru jadian. Omongannya enggak nahan.”

Tok... tok... tok....


Tiba-tiba pintu rumah di ketuk dari luar.
Wery, yang bertugas piket hari ini, bangkit untuk membukakan pintu.

“Tari, gue mau curhat!” Laras, saudara kembarku, sudah berdiri di depan pintu kamar, padahal baru lima belas detik Wery membuka pintu. Laras kemudian langsung berlari ke arahku.

“Lo ke sini sama siapa? Sudah malam begini,” tanyaku, heran.

“Sendiri. Gue sengaja ke sini, mau curhat sama elo. Lagian, besok gue enggak ada jadwal kuliah. Jadi gue bisa nginep di sini.”
“Eh... enggak bisa, enggak bisa. Bertiga aja sudah sempit. Apalagi ditambah satu gajah.” Hanny protes.

“Teman lo keterlaluan banget, sih. Masa gue dibilang gajah. Lagian, kamar ini kan masih luas banget!” Laras marah.

“Hanny memang begitu. Udah, enggak usah di masukin ke hati. Cuekin aja. Kita pindah ke kamar sebelah aja, yuk.”

Aku dan Laras kemudian bergeras meninggalkan kamar yang ditempati Hanny dan Wary. Kami menuju kamar yang lain, yang terletak tidak jauh dari kamar mereka.

Di rumah yang kami kontrak ini, hanya mempunyai dua kamar. Satu kamar untuk tidur. Satu kamar lagi untuk lemari pakaian dan rak buku. Kami sengaja mengaturnya seperti itu. Karena yang tinggal di rumah ini bukan hanya dua orang. Melainkan tiga orang. Selain itu, agar kebersamaan dan kekeluargaan di antara kami lebih terasa.

Sesampainya di kamar, laras langsung merebahkan diri ke karpet, yang berada tepat di tengah-tengah deretan lemari. Aku yang memang sudah lelah, ikut berbaring di sampingnya.


“Tari, lo tahu enggak. Tadi pagi gue ketemu cowok, cakep banget. Rambutnya ikal, matanya cokelat, hidungnya mancung, senyumnya manis, terus di pipi kanannya ada tahi lalat. Pokoknya sempurna banget, deh. Gue suka sama dia.”

“Ketemu di mana? Namanya siapa?” tanyaku, antusias. Perasaan lelah itu hilang seketika, tergantikan olah semangat yang baru. Karena baru kali ini Laras menceritakan tentang perasaannya pada seorang pria. Baru kali ini dia jatuh cinta. Padahal usianya sudah hampir sembilan belas tahun.

“Gue ketemu dia waktu di toko buku. Namanya Fikri.”

“Siapa?!” tanyaku, tak percaya.

“Fikri. Fikri Adi Dinata. Kalau enggak salah, dia juga kuliah di kampus lo, di jurusan Kesehatan Masyarakat. Lo kenal?! Ih... salamin ya.”
Seluruh rasa antusias itu seakan luruh. Semangatku untuk mendengar cerita Laras, hilang begitu saja. Kebahagiaan yang tadi sempat mengisi relung hatiku, tercabut secara paksa. Meskipun begitu, aku tidak ingin mengecewakan Laras. Aku tetap mendengarkan cerita tentang pertemuannya dengan Fikri. Tak tega rasanya membuatnya kecewa. Ia begitu bersemangat, begitu bahagia.

Aku benar-benar bingung sekarang. Aku harus bagaimana?! Laras ternyata mencintai Fikri, pacarku sendiri. Ini bukan salahnya, karena dia tidak pernah mengetahui bahwa aku dan Fikri, sebenarnya pacaran. Ini adalah kesalahanku sepenuhnya, karena aku tidak pernah memberi tahu Laras. Tapi aku tidak tega menghancurkan perasaannya. Cinta pertamanya!
***

“Fikri, hari ini kamu masih ada jam kuliah enggak?”

“Enggak ada. Memang ada apa?”

“Aku ingin ke pantai. Kamu mau menemaniku?”

“Untuk kamu, apa sih yang enggak?”

“Ya sudah. Berangkat, yuk.”

“Oke.”

RX King milik Fikri melaju dengan kencang. Membelah jalanan Kota Baja yang penuh debu.

Semilir angin pantai menerpa wajah tirusku, yang terduduk bagai di hamparan lautan es kim. Rambut ikal bergelombang menari mengikuti arah angin berhembus. Lenganku memeluk lutut. Pandanganku lurus ke garis horizontal.

Fikri duduk di samping kiriku. Kedua kakinya diluruskan. Tangannya meremas butir-butir pasir yang ada di samping kanan dan kirinya. Selama beberapa saat kami terdiam. Hanya suara debur ombak yang terdengar.


“Tari, sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?” tanya Fikri, tiba-tiba. Ia seakan merasakan ada sesuatu yang kusembunyikan.

Aku bangkit, kemudian berseru, “Fikri, aku ingin bermain dengan ombak.” Aku mencoba mengalihkan pembicaraan.

Fikri kemudian menggenggam dengan lembut tanganku. Aku menatapnya. Mataku dan matanya saling beradu. Ada kepedihan di hatiku.

Aku melepaskan genggaman Fikri. Dengan gontai aku melangkah, mendekati riak ombak yang menjilati hamparan es krim itu. Fikri menyejajarkan langkahnya dengan langkahku.
Aku hentikan langkahku, saat ombak yang menerjang kakiku semakin kuat. Fikri masih berada di sampingku.

“Sayang, kamu kenapa? Pasti ada sesuatu hal yang ingin kamu katakan padaku.”

“Fikri, kita adu lari, yuk. Sampai tembok pembatas itu ya,” untuk kedua kalinya aku mengalihkan pembicaraan.

“Oke. Tapi kalau kamu kalah, kamu harus mengatakan yang sejujurnya. Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan.”

Setelah aku merasa letih, aku kemudian berhenti dan berbalik. Ternyata aku sudah jauh meninggalkan Fikri, yang memang tidak ikut berlari. Masih dengan nafas tersengal-sengal, aku kembali berlari ke arah Fikri. Aku merasakan beban di hatiku kini sedikit berkurang.

“Kamu curang,” seruku, masih dengan tersengal-sengal.

“Kamu larinya semangat banget, sih. Jadi aku enggak bisa menyusul deh,” jawab Fikri, sekenanya.

Aku kemudian terdiam. Pandanganku kembali tertuju ke garis horizontal. Namun kini, sebuah senyuman mengembang dari bibir tipisku. Perasaanku lebih tenang.

“Sayang, sebenarnya ada apa sih?”.


“Aku hanya ingin menghabiskan waktu denganmu. Hanya bersamamu, hari ini,” jawabku. Pandanganku masih tertuju ke garis horizontal.

Fikri kemudian tersenyum, sambil berkata, “Aku pikir kamu mau cerita sesuatu. Karena kamu selalu mengajak aku ke pantai, kalau mau cerita sesuatu.”

“Masa, sih?”

“Bukannya iya?”

Kami pun bercanda dan tertawa. Menghabiskan hari ini bersama. Berdua, di tepi pantai. Kami bercanda dan tertawa, hingga senja berada di ufuk barat.
***

Kala senja berada di ufuk Barat, tepat berada di tengah garis horizontal, aku mengatakan, “Fikri, aku sudah memutuskan bahwa aku enggak bisa melanjutkan hubungan kita. Aku enggak bisa pacaran sama kamu. Ada seseorang yang lebih pantas untukmu.”
“Maksud kamu apa?!”

Aku kemudian menarik nafas, dalam dan panjang. Menghembuskannya perlahan. Aku berusaha untuk tersenyum, meskipun hatiku terluka. Sama seperti yang Fikri rasakan saat ini.

“Aku sudah terlalu sering menyakitimu. Aku tidak berhak mendapatkan cintamu. Kamu berhak mendapatkan wanita lain yang lebih baik dariku. Dia adalah Laras.”

“Laras?! Saudara kembarmu? Lestari, cinta itu bukan bola, yang bisa kamu oper sesuka hatimu. Sekalipun, kepada saudara kembarmu!” Fikri marah besar.

Hatiku semakin terluka. Aku menyadari, bahwa cinta memang bukanlah sebuah bola. Tapi demi kebahagiaan Laras, aku berharap, cintamu padaku seperti halnya sebuah bola. Sehingga cinta itu bisa dioper kepada Laras. Dan membuatnya bahagia.

Kata Sedih, Mengapa dan Apa??!!??

Mungkin ini takdir bahwa kata sedih selalu berhaluan dengan patah hati. Memang sebuah cinta adalah senjata paling kejam yang pernah diciptakan untuk menyakiti manusia. Tidak akan ada luka di sekujur tubuh, namun dapat membuat mata menitikkan air mata layaknya saat musim hujan tiba.

Perasaan sedih akan membuat hati orang yang merasakannya seperti teriris oleh pisau. Bahkan hanya sekedar menghembuskan nafas saja akan membuat rasa sedih lebih terasa sakit dari sebelumnya.
Tapi Lupakanlah! memang itu menyakitkan… memang itu sulit dilupakan. Tapi cobalah untuk melupakan…. hidup anda hanya satu kali jangan dibuang hanya sekedar untuk merasakan perasaan sedih. Apalagi hanya karena patah hati! Itu nggak keren!
Apakah hanya sekedar kata cinta?
Hanya Karena Patah Hati? Anda sih tidak tahu sedihnya, Saya tahu! memang itu sangat sulit! Memang itu bukan hanya sekedar kumpulan kata saja. Melainkan pengalaman menyakitkan! Tapi! Cobalah untuk melihat sisi baiknya, Apapun yang ada dunia ini selalu diciptakan dalam dua sisi yang berbeda.
Jika kita melihat di sisi gelapnya saja, maka sedih adalah kata tepat menggambarkannya! Namun jika kita melihat di sisi terangnya, maka kata lega atau mungkin bahagia adalah kata yang mungkin ingin anda ucapkan.
Bagaimana kita bisa melihat sisi terang dalam patah hati! Seberapa keraspun aku mencoba, tidak pernah ada secuilpun cahaya dari sana. Well… memang ini sulit dikatakan dengan kata kata saja. Karena saya tahu ini adalah pengalaman anda, dan karena saya juga pernah mengalami hal serupa. Bahkan mungkin lebih sedih dari apa yang anda alami.
Tapi cobalah berpikir seperti ini, kebahagian ada karena ada kesedihan, Mungkin bukan sekarang saatnya namun suatu hari nanti anda akan merasakan kebahagian luar biasa dan mampu melupakan kesedihan dari patah hati ini.
Memang sangat sedih dan menderita sekali patah hati! tapi lupakanlah, dunia selalu berputar, dan begitu juga anda. Jika anda merasakan kesedihan carilah kebahagian. Jangan berbuat TOLOL dengan mengakhiri kesedihan dengan kematian. Itu memang menghilangkan rasa sedih dan patah hati. tapi itu tidak akan menggantikannya dengan kebahagian? kenapa tidak? lho anda kan sudah mati, bagaimana bisa merasakan kebahagian.
Ingat saja kata kata saya diatas, Sebelum kita mati… tidak akan pernah ada sebuah akhir… cobalah terus!!!

Kata kata Kocak....*__*

Kata kocak dibawah ini bisa dikatakan lucu abis
Sepandai-pandainya Tupai Melocat Pasti Akan CAPEK.
penyesalan memang selalu datang di akhir..
sebab, kalo dateng di awal namanya mikir..

apa bedanya artis dengan hewan?
artis mah nikita kalo hewan mah nikieu(monyet)
Yang dibawah ini cuman buak kocak doank, jangan diambil hati ente kan udah punya hati.
Sapa Bilang Orang Sunda Ga Bisa Ngomong F.! Pitnnnaaaaahhh!
LU ASIK .. GUA SANTAI .. LU USIK .. GUA BANTAI ..
i like susu
i like sushi
i like suambel
but idon’t like susah

Gue emang Jelek..
tapi menurutku kamu lebih jelek..
karena kamu tahunya hanya yang jelek-jelek..

CinTa Mu LeBih BErat Dari Pada muaTanKU
Nah yang dibawah ini gan sebenarnya adalah kata bijak, tapi tetap aja kocak abis sepah manis dibuang..
1. Cinta itu photogenic.
Dia memerlukan tempat gelap untuk berkembang.

2. Pakaian itu adalah pagar pelindung.
Pagar seharusnya melindungi tanpa menghalangi pemandangan yang indah.

3. Semakin banyak belajar, semakin banyak yang kita tahu.
Semakin banyak yang kita tahu, semakin banyak yang kita lupa.
Semakin banyak yang kita lupa, semakin sedikit yang kita tahu.
Jadi kenapa kita sibuk belajar ?

4. Hematlah air.
Mandilah di bawah shower bersama kekasih kita.

5. Uang bukan segalanya.
Masih ada Mastercard dan Visa.

6. Kita seharusnya menyukai binatang.
Mereka rasanya lezat.

7. Di belakang setiap pria sukses ada seorang wanita hebat.
Di belakang setiap pria yang tidak sukses ada dua.

8. Cintailah tetangga.
Tetapi jangan sampai tertangkap basah.

9. Orang bijaksana tidak menikah.
Setelah menikah mereka menjadi bijak sana dan bijak sini.

10. Masa depan tergantung pada impian kamu.
Maka pergilah tidur saja sekarang !
Masih kurang puas, Tenang kok gan kita nggak kayak yang lain “Anda Puas Kami Lemas”, saya udah minum obat kuat untuk nulis kata yang lebih kocak lagi,
kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Jadi besok GAGAL lagi ya

Ganteng itu relevan tapi Jelek is ABSOLUT!
cantik itu relatif
tergantung letak kamera dan intensitas cahaya

PEKERJAAN SEBERAT APAPUN AKAN TERASA RINGAN APABILA TIDAK DIKERJAKAN…
“jangan tunda besok apa yang bisa dikerjain lusa”
Banyak Hapal = Banyak Lupa
Sedikit Hapal = Sedikit Lupa
jadi mending, Ga Hapal = Ga da yg Lupa –> ga da yg d ingetin

“wanita cantik bukan menjadi jaminan kehidupan kita menyenangkan apalagi yang jelek….hahahaha”
Gimana bro kata-kata diatas apakah tidak kocak abis banget tuh, Sekarang kita bermain pepatah… tapi nggak GUE BANGET kalau nggak koca. Diambil dari sumber yang ane lupa dimana..
  1. Bagai kejatuhan durian runtuh, baru kali ini ada orang kejatohan durian seneng
  2. Air susu dibalas dengan air kopi item, jadi kopi susu deh
  3. bersatu kita teguh,bercerai kita masuk infotainment (moto selebritis)
  4. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, sama-sama berat mending dipaketin aja gan
  5. Air susu dibalas air supply
  6. Ada gula ada semut. Ada semut disemprot pake Baygon. Ada banyak semut mati
  7. Rajin Mangkal, Kaya
  8. Air tenang jangan disangka tak ada buaya, tapi ada ikan paus lagi tidur siang
  9. Bersatu kita teguh, bercerai kita ke Take Me Out
  10. Rajin pangkal pandai, hemat pangkal kaya, yg enak2 pangkal paha, rame2 pangkal-an ojek
  11. Ada ubi, ada talas. Ada budi, ada anduk
  12. uang cucuran masyarakat jatuhnya ke DPR juga
  13. Semut diseberang lautan keliatan,gajah dipelupuk mata kelilipan
  14. cinta di tolak, dukun beranak
  15. bersatu kita teguh, bertiga kita Charlie’s Angles
  16. Sepandai-pandainya tupai melompat pasti di sate juga
  17. Bagai air di daun talas, kurang kerjaan banget ngamatin air di dedaunan
  18. Jauh di mata, dekat di hati, boros di pulsa.
  19. sedikit demi sedikit lama lama BOSAN
  20. sambil menyelam minumnya tetap teh botol Sosro
  21. sate padang sebelum hujan
  22. buruk rupa, cermin pun disalahkan
  23. Ringan sama dipikul, berat minta bawain
  24. Single itu prinsip, jomblo itu nasib
  25. Wong ompong nyaring bunyinya
  26. Ke bukit sama mendaki, ke lurah bikin KTP
  27. Nasir sudah menjadi tukang bubur
  28. Dimana ada jalan,disitu banyak mobil
  29. bagai kacang lupa atomnya
  30. Bagai buah Simalakama, tidak dimakan Ibu mati, dimakan Bapak kimpoi lagi
Itu aja ya gan kata gokil dan kocak yang ane punya,
EH!! Apa bro-bro semua ini punya kata yang lebih kocak, lebih gokil dan lebih lucu abis, Ayo donk gan di share disini… ada hadiahnya kok kalau mau ngeshare, yaitu UCAPAN TERIMA KASIH dari saya… nah tunggu apa lagi ayo share sebelum hadiahnya habis..

St. Bernadette Soubirous


Gadis Bersahaja yang Memandang Wajah Bunda Maria


Semua orang tahu bagaimana rasanya jika sedang sakit. Tidak enak'kan? Karenanya, tidak seorang pun yang mau sakit! Inilah kisah tentang seorang gadis yang hampir sepanjang hidupnya menderita sakit. Namun ia menanggung segala penderitaannya itu dengan tabah dan penuh sukacita. Sekarang ia diangkat menjadi santa pelindung orang-orang sakit. Namanya ialah Bernadette.


Pada tanggal 7 Januari 1844, dari pasangan Francois Soubirous -seorang pengusaha penggilingan gandum yang jatuh miskin- dan isterinya, Louise Casterot, lahirlah seorang bayi, anak mereka yang sulung. Bayi itu mereka beri nama Marie Bernarde. Karena perawakannya yang kecil mungil, anak itu kemudian biasa dipanggil Bernadette (Bernarde kecil).


Sejak bayi kesehatan Bernadette kurang baik. Ia selalu saja menderita sakit, terutama asma. Bukannya mengeluh, tetapi Bernadette mempersembahkan semua penderitaannya kepada Tuhan sebagai silih demi pertobatan orang-orang berdosa. . Bagi Bernadette, sakit juga bukan berarti bebas dari segala tugas dan kewajiban. Ia tetap harus membantu ibunya mengasuh kelima adiknya. Dan ketika Bernadette telah dianggap cukup umur, ia pun harus bekerja sebagai pembantu dan penggembala ternak.

Bunda Maria dari LourdesSuatu hari, pada tanggal 11 Februari 1858, suatu peristiwa yang luar biasa terjadi. Ketika ia bersama seorang adik dan seorang temannya sedang mencari kayu bakar di padang, Bunda Maria menampakkan diri kepadanya di sebuah gua yang disebut Massabielle (=Batu Besar), di tepi sungai Gave dekat kota Lourdes. Bernadette tidak tahu siapa wanita cantik itu dan apa yang ia inginkan. Bunda Maria menampakkan diri kepadanya sebanyak 18 kali. Pada tanggal 25 Maret 1858, pada penampakannya yang ke-16, Bunda Maria mengungkapkan siapa dirinya, "Akulah yang Dikandung Tanpa Dosa." ('Que Soy Era Immaculada Conceptiou' atau 'I Am The Immaculate Conception'). Baca KISAH PENAMPAKAN seperti diceritakan sendiri oleh Bernadette.


Setelah peristiwa penampakan itu Bernadette semakin banyak menderita, baik karena kecurigaan orang-orang yang tidak mau percaya, oleh perhatian berlebihan dari mereka yang percaya serta ancaman dari penguasa setempat. Semuanya itu ditanggungnya dengan tabah dan sabar.


Pada usia 22 tahun, Bernadette menggabungkan diri dengan Suster-suster Karitas di Nevers, Perancis. Tiga belas tahun lamanya ia tinggal di biara dan sebagian besar dari waktu tersebut dihabiskannya di tempat tidur karena sakit yang dideritanya.


"Pekerjaanku semakin maju," kata Bernadette.
"Pekerjaan apa?" tanya seorang suster keheranan.
"Pekerjaan bersakit-sakit!" jawabnya sambil tersenyum.


Bernadette seorang yang sangat rendah hati. Lebih dari apa pun, ia tidak ingin dipuji. Suatu ketika seorang suster bertanya kepadanya apakah ia merasa bangga karena dipilih oleh Bunda Maria. "Bagaimana mungkin," Bernadette cepat-cepat menjawab, "Bunda Maria memilih saya justru karena saya inilah yang paling hina." Suatu jawaban dari kerendahan hati yang paling dalam!


Bernadette wafat pada tanggal 16 April 1879 dalam usia 35 tahun karena penyakit tuberculosis. Tubuhnya masih utuh hingga kini meskipun ia telah meninggal lebih dari seabad yang lalu. Pada tahun 1933 Bernadette diangkat sebagai santa oleh Paus Pius XI. Pestanya dirayakan pada tanggal 16 April.